Sep 15, 2012

Cara Download dan Menyimpan Software Zotero


Kemarin saya berkesempatan mengikuti pelatihan penggunaan software (perangkat lunak) ZOTERO. Mungkin bagi sebagian besar dari kita masih bertanya-tanya, apakah Zotero itu? dan apakah fungsi dari software ini?

Sekedar sharing, Zotero merupakan salah satu software yang dapat digunakan untuk membuat database (basis data) berupa pustaka. Secara lebih sederhana, mungkin anda sudah tidak asing dengan istilah DAFTAR PUSTAKA yang merupakan bagian dari laporan, skripsi, tesis, disertasi, jurnal, dan karya ilmiah lainnya. Sumber pustaka dapat berupa buku, artikel jurnal, media elektronik (misalnya internet), dsb. Pada saat melakukan sitasi terhadap sumber pustaka, biasanya kita hanya perlu memasukkan nama penulis dan tahun terbit dari sumber pustaka tersebut atau bahakan hanya memasukkan nomor urut pustaka di dalam daftar pustaka. Sehingga ketika akan menulis sumber pustaka secara lengkap, kita perlu membuka kembali pustaka yang kita sitasi. Seringkali hal ini cukup memakan waktu karena sumber pustaka yang kita dapat, khususnya dari media elektronik, biasanya tidak tertata dengan rapi. Oleh karena itulah, software Zotero ini dapat membantu kita dalam melakukan sitasi dan pembuatan pustaka sehingga kita dapat mengakses pustaka yang kita gunakan dari satu tempat saja. Tampilan dari software Zotero dapat dilihat pada gambar di bawah ini.



Cara download Zotero
Zotero merupakan software yang bersifat open source, sehingga dapat di-download secara gratis. Software Zotero dapat di-download pada link www.zotero.org. Kemudian klik icon Download Now (berwarna merah) yang ada di sebelah kanan atas. 



Akan muncul tampilan di bawah ini. Selanjutnya di bagian kanan atas pilih Zotero Standalone.



Lalu pilih Zotero Standalone 3.0.8 for Windows XP SP2+/Vista/7 atau sesuaikan dengan operating system pada komputer anda.




Setelah selesai ter-download, software dapat langsung di-run.



Cara menyimpan aplikasi Zotero ke direktori
Untuk menyimpan software Zotero pada suatu direktori, maka buat folder baru(misalnya folder Zotero) di direktori (D:). Selanjutnya buka software Zotero, klik tools, pilih option. Lalu akan keluar tampilan Zotero Preferences. Pada halaman ini, pilih icon Advanced, kemudian di bagian Data Directory Location, pilih Custom. Tekan Choose dan pilih direktori yang anda inginkan (misal D:, E:, dsb) dimana tersimpan folder Zotero yang telah anda buat sebelumnya.


Selamat mencoba.

(LN)




Malioboro (Jogjakarta)


Jogjakarta memang merupakan salah satu kota tujuan wisata Indonesia yang menjadi tujuan wisata bagi wisatawan mancanegara maupun domestik. Perjalanan saya awali dari kawasan sekitar pasar Beringharjo. Pasar ini terkenal dengan tempat berjualan batik yang harganya bisa dibilang sangat bervariasi, mulai dari yang murah hingga yang mahal, tergantung kualitas bahan dan modelnya. Tapi, di sinilah kita bisa mendapatkan barang-barang yang bermotif batik, seperti kemeja, baju tidur, tas, dsb dengan harga yang terjangkau. Meskipun kita harus pandai-pandai juga dalam memilih.

Kali ini saya akan bercerita mengenai kawasan pasar Beringharjo dan jalan Malioboro Di sepanjang jalan raya di dekat pasar Beringharjo, banyak ditemukan penjual kaki lima yang umumnya berjualan makanan tradisional Jogja, seperti gudeg, cendil, dll. Umumnya penjualnya adalah ibu-ibu paruh baya bahkan nenek-nenek. Mungkin itu juga yang menjadi ciri khas dari kawasan ini.

Cendil
(bubur sumsum dari tepung beras, biji salak, pacar cina, dan campuran antara nangka dengan kelapa muda)

Bagi yang suka tembang-tembang lawas ^^, ternyata di sekitar tempat ini masih ada penjual kaset-kaset lama. Tetapi harus diingat, apakah anda masih punya cassete player-nya??... Tapi tempat ini yang pasti pas sekali untuk yang suka mengkoleksi kaset-kaset. Jadi silahkan memilih-milih lagu atau penyanyi favorit anda.

Kios kaset lagu-lagu lama

Berpindah dari pasar Beringharjo, rasanya tidak lengkap jika tidak berjalan-jalan di kawasan Malioboro. Tempat ini terkenal dengan souvenir-souvenir-nya. Di sepanjang jalan dapat kita temui pernak-pernik atau souvenir khas kota Jogjakarta. Barang-barang ini juga cocok untuk dijadikan oleh-oleh. Mengenai harga relatif bervariasi dan sangat terjangkau. Kualitasnya pun relatif bagus. Jadi memang tak mengherankan jika wisatawan-wisatawan senang berbelanja di tempat ini.

Jika anda mencari barang-barang yang unik, anda juga bisa mencoba memasuki salah satu toko yang cukup terkenal di kawasan Malioboro, yaitu Mirota. Memang untuk barang-barang tertentu, harganya relatif lebih tinggi daripada pasar-pasar biasa. Tetapi banyak barang-barang yang terbilang unik di sini. Selain itu, penataan ruangannya pun memakai konsep tradisional Jawa. Pasti anda akan merasakan bedanya jika berada di sini.

Patung selamat datang dan peralatan untuk membatik


Perjalanan saya hari ini ditutup dengan makan malam di sekitar Malioboro. Di depan toko Mirota, terdapat satu tempat makan yang memakai konsep tradisional. Dari kejauhan, tempat makan ini terlihat seperti pendopo rumah. Ketika masuk ke dalamnya kita harus membungkukkan badan karena posisi atapnya yang rendah. Hal ini ternyata berkaitan dengan tradisi Jawa yang artinya hampir sama dengan bentuk penghormatan.

Suasana malam di kawasan Malioboro diramaikan pula oleh penjual-penjual angkringan (lesehan) dan pengamen-pengamennya. Tapi, menurut saya, pengamen-pengamen di Jogjakarta mungkin lebih pantas disebut dengan seniman karena mereka memang bertujuan untuk menghibur para wisatawan yang banyak berkunjung ke Jogjakarta. Selain itu, kita juga bisa request lagu ketika mereka tampil ^^


Sep 13, 2012

Jambu Air Citra

Jambu air citra
Kita awali tulisan ini dengan membahas tentang jambu air citra. Mungkin ada juga yang belum tahu mengenai jenis jambu air ini. Berikut ini adalah sedikit penjelasan tentang sejarah jambu air citra.

Menilik dari sejarahnya, jambu air citra sering juga disebut dengan jambu air thailand ditemukan oleh Dr. Ir. Moh. reza Tirtawinata yang merupakan staf ahli di Taman Wisata Buah Mekarsari, bogor) pada tahun 1990. Varietas ini merupakan varietas unggul nasional yang mempunyai ciri di antaranya memiliki ukuran buah yang relatif besar dan menyerupai lonceng, dengan berat rata-rata 250 gram per buah, kulit buah berwarna merah mengkilat, daging buah tebal, tidak berbiji, dan rasanya manis. Jambu air citra dibawa ke Thailand pada tahun 1999 dan mulai dibudidayakan secara luas. Di Thailand, jambu air citra lebih dikenal dengan nama Thong Sam Sie yang artinya emas tiga warna. Hingga saat ini, jambu air citra menjadi varietas unggul di Thailand. Selain Thailand, jambu air ini juga telah dibudidayakan di Taiwan, Vietnam, dan Malaysia (sumber: http://www.mekarsari.com/index.php?option=com_content&view=article&id=189%3Ajambu-air&catid=40%3Abuah-produksi&Itemid=97&lang=en).

Di Indonesia, jambu air ini belum dikenal secara luas. Bahkan banyak yang mengira bahwa jambu air citra merupakan buah impor dari Thailand, termasuk saya sendiri. Salah satu kawasan yang diketahui telah membudidayakan jambu air citra adalah Cirebon. Rasanya yang manis dan bentuk buah yang menarik membuat jambu air citra diminati oleh banyak konsumen, baik di sekitar Cirebon maupun daerah-daerah lain di sekitarnya. Awalnya saya pun penasaran dengan rasa jambu air citra ini. Setelah di ajak ke kebun dan memetik langsung dari pohonnya, ternyata rasanya memang tidak kalah dari buah impor. Jadi selamat mencoba.

(LN)