Sep 15, 2012

Malioboro (Jogjakarta)


Jogjakarta memang merupakan salah satu kota tujuan wisata Indonesia yang menjadi tujuan wisata bagi wisatawan mancanegara maupun domestik. Perjalanan saya awali dari kawasan sekitar pasar Beringharjo. Pasar ini terkenal dengan tempat berjualan batik yang harganya bisa dibilang sangat bervariasi, mulai dari yang murah hingga yang mahal, tergantung kualitas bahan dan modelnya. Tapi, di sinilah kita bisa mendapatkan barang-barang yang bermotif batik, seperti kemeja, baju tidur, tas, dsb dengan harga yang terjangkau. Meskipun kita harus pandai-pandai juga dalam memilih.

Kali ini saya akan bercerita mengenai kawasan pasar Beringharjo dan jalan Malioboro Di sepanjang jalan raya di dekat pasar Beringharjo, banyak ditemukan penjual kaki lima yang umumnya berjualan makanan tradisional Jogja, seperti gudeg, cendil, dll. Umumnya penjualnya adalah ibu-ibu paruh baya bahkan nenek-nenek. Mungkin itu juga yang menjadi ciri khas dari kawasan ini.

Cendil
(bubur sumsum dari tepung beras, biji salak, pacar cina, dan campuran antara nangka dengan kelapa muda)

Bagi yang suka tembang-tembang lawas ^^, ternyata di sekitar tempat ini masih ada penjual kaset-kaset lama. Tetapi harus diingat, apakah anda masih punya cassete player-nya??... Tapi tempat ini yang pasti pas sekali untuk yang suka mengkoleksi kaset-kaset. Jadi silahkan memilih-milih lagu atau penyanyi favorit anda.

Kios kaset lagu-lagu lama

Berpindah dari pasar Beringharjo, rasanya tidak lengkap jika tidak berjalan-jalan di kawasan Malioboro. Tempat ini terkenal dengan souvenir-souvenir-nya. Di sepanjang jalan dapat kita temui pernak-pernik atau souvenir khas kota Jogjakarta. Barang-barang ini juga cocok untuk dijadikan oleh-oleh. Mengenai harga relatif bervariasi dan sangat terjangkau. Kualitasnya pun relatif bagus. Jadi memang tak mengherankan jika wisatawan-wisatawan senang berbelanja di tempat ini.

Jika anda mencari barang-barang yang unik, anda juga bisa mencoba memasuki salah satu toko yang cukup terkenal di kawasan Malioboro, yaitu Mirota. Memang untuk barang-barang tertentu, harganya relatif lebih tinggi daripada pasar-pasar biasa. Tetapi banyak barang-barang yang terbilang unik di sini. Selain itu, penataan ruangannya pun memakai konsep tradisional Jawa. Pasti anda akan merasakan bedanya jika berada di sini.

Patung selamat datang dan peralatan untuk membatik


Perjalanan saya hari ini ditutup dengan makan malam di sekitar Malioboro. Di depan toko Mirota, terdapat satu tempat makan yang memakai konsep tradisional. Dari kejauhan, tempat makan ini terlihat seperti pendopo rumah. Ketika masuk ke dalamnya kita harus membungkukkan badan karena posisi atapnya yang rendah. Hal ini ternyata berkaitan dengan tradisi Jawa yang artinya hampir sama dengan bentuk penghormatan.

Suasana malam di kawasan Malioboro diramaikan pula oleh penjual-penjual angkringan (lesehan) dan pengamen-pengamennya. Tapi, menurut saya, pengamen-pengamen di Jogjakarta mungkin lebih pantas disebut dengan seniman karena mereka memang bertujuan untuk menghibur para wisatawan yang banyak berkunjung ke Jogjakarta. Selain itu, kita juga bisa request lagu ketika mereka tampil ^^


1 comment:

  1. PRAGMATICID HABANERO - Mapyro
    The Casino at Harrah's in New Jersey features over 하남 출장샵 1300 순천 출장마사지 slot machines, 10 table games 오산 출장샵 and 777 Harrahs Blvd, New Jersey, 제주도 출장안마 08401. 포천 출장샵

    ReplyDelete